Share

Mengapa Wakil Indonesia Tidak Langsung Lolos ke Liga Champions Asia

Kamis, 18 Januari 2018

Selasa, 16 Januari 2018 akan menjadi hari dan tanggal yang bersejarah bagi Bali United. Klub yang baru berumur tiga tahun ini akan membuka petualangan mereka di kompetisi antar-klub Asia. Bali United akan mengawali petualangan dengan melakoni pertandingan kualifikasi ronde pertama Liga Champions Asia. Lawan pertama yang akan dihadapi adalah Tampines Rovers dari Singapura. Ada tiga ronde kualifikasi yang harus dilalui Bali United. Pemenang pertandingan kualifikasi ronde pertama harus bertandang ke Chiangrai (Thailand) menghadapi Chiangrai United dalam kualifikasi ronde kedua. Pemenang dari kualifikasi ronde kedua harus kembali bertandang dalam kualifikasi ronde ketiga (ronde terakhir) untuk memperebutkan jatah grup F Liga Champions Asia menghadapi Shanghai SIPG (China). Klub yang diperkuat oleh Hulk dan Oscar, pemain timnas Brasil. Dalam grup F sudah menanti raksasa-raksasa Asia, Kawasaki Frontale (Jepang), Ulsan Hyundai (Korea Selatan), dan Melbourne Victory (Australia). 

Satu lagi catatan penting, dalam kualifikasi Liga Champions Asia ronde pertama sampai ketiga hanya dilangsungkan pertandingan satu leg saja di kandang tim unggulan. Mengapa perjalanan begitu panjang harus ditempuh wakil Indonesia untuk bermain di kompetisi kasta tertinggi antar-klub Asia ini?


Gambar Slot Asosiasi di Asia Timur untuk Liga Champions Asia 2018
Dari wikipedia.org (poin dihitung berdasarkan MA rangking 2016)
Sejak tahun 2014, AFC (Asian Football Confederation – Konfederasi Sepakbola Asia) memperkenalkan sistem “Member Association (MA) Ranking”. Sekarang sistem ini dikenal dengan nama AFC Club Competitions Ranking” (Link: http://www.the-afc.com/afc-ranking/) atau bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Peringkat Kompetisi Klub Asia.Dalam peringkat kompetisi klub Asia terdapat nilai koefisien. Besar atau kecilnya nilai koefisien sebuah asosiasi yang akan menentukan klub dari asosiasi tersebut bisa lolos langsung ke Liga Champions Asia. Misalkan, di tahun 2018 Hongkong menempatkan satu wakilnya lolos langsung di babak grup Liga Champions Asia dengan nilai koefisien 31,797. Sementara Indonesia dengan poin hanya 20,372 hanya berhak menempatkan satu wakilnya di kualifikasi ronde pertama.

Lalu dari mana nilai koefisien tersebut diperoleh? Nilai koefisien diperoleh dari penghitungan poin yang diraih wakil asosiasi masing-masing saat menjalani kompetisi Asia empat musim terakhir. Baik Liga Champions Asia atau Piala AFC.

Hal yang perlu diketahui dari cara penghitungan nilai koefisien adalah sebagai berikut: Kemenangan di Liga Champions Asia akan bernilai tiga poin dan imbang satu poin. Tiga poin untuk klub yang lolos ke babak knock-out. Sementara di Piala AFC nilai koefisien lebih rendah. Satu poin untuk satu kemenangan, 0.3 poin untuk hasil imbang di Piala AFC. Satu poin untuk klub yang lolos ke babak knock-out. Jika sebuah asosiasi yang memiliki lebih dari satu tim (di fase grup), rata-rata poin per tim digunakan untuk Peringkat Kompetisi Klub.

AFC MA Ranking 2016

Berdasarkan ranking kompetisi 2016 yang dikeluarkan AFC sebagai pedoman asosiasi mana saja yang berhak meloloskan wakilnya di Liga Champions Asia 2018, kompetisi Indonesia berada di peringkat 21 dengan nilai koefisien 20.372. Indonesia mengalami penurunan nilai koefisien yang menjadikan turunnya peringkat kompetisi lantaran pada tahun 2015 Indonesia tidak menempatkan wakilnya di kompetisi antar-klub Asia karena dalam masa sanksi FIFA. Ingat, nilai kompetisi dihitung berdasarkan keikutsertaan wakil sebuah asosiasi pada empat musim terakhir.


Akhir kata, selamat berjuang untuk Bali United dan Persija Jakarta di kompetisi antar-klub Asia. Semoga mampu mengangkat peringkat kompetisi klub yang nantinya akan memudahkan Indonesia untuk meloloskan wakilnya di babak grup Liga Champions Asia. 

1 komentar:

  1. vivin sabrini mengatakan...:

    mantap berita nya
    boleh singgah juga di PREDIKSI DAN BERITA BOLA TERBARU