Share

Kurcaci yang dipecundangi raksasa

Jumat, 10 Desember 2010

Pada 5 Junia 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadiun Velodrome Municipal, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 kepala menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda “Het Wilhelmus”. Berarti di Piala Dunia ini, lagu “Het Wilhelmus” dikumandangkan dua kali, yaitu saat Hindia Belanda dan Belanda akan bertanding. Secara skill mereka bisa mengimbangi, tapi tidak dengan fisiknya. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya,”saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci.” Begitulah kata walikota Remis dalam buku 100 + Fakta Unik Piala Dunia karya Asep Ginanjar dan Agung Harsya. Dan, akhirnya tersiarlah kabar yang pahit. Kesebelasan Hindia Belanda digunduli 6-0 tanpa balas. Cuma sekali bertanding. Sehabis itu mereka mesti angkat koper, karena saat itu sistem Piala Dunia masih menggunakan sistem knock-out. Hal ini disebabkan karena negara pesertanya sedikit. Ketika itu, Piala Dunia cuma diikuti 15 tim, yaitu Italia, Jerman, Swedia, Norwegia, Brasil, Kuba, Swiss, Polandia, Hindia Belanda, Rumania, Hongaria, Cekoslowakia, Belanda dan Belgia. Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: “Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah”. Sekarang coba kita bayangkan, jika saja tim yang dikirim adalah tim pilihan PSSI apa yang bakal terjadi di Piala Dunia 1938? Ah, ternyata sejarah tak bisa diulang dan kita harus menerima terus menerus ‘mimpi manis’ Piala Dunia 1938 sebagai ‘Indonesia di Piala Dunia 1938’ meskipun sejatinya kita pernah ditelikung Belanda dan tak pernah ada di sana!

0 komentar: